bukitmedia
– Apakah boleh tidur dengan posisi tengkurap? Ketahui efek sampingnya bagi kesehatan. Beberapa orang lebih suka tidur tengkurap. Namun, beberapa bukti menunjukkan, bahwa posisi ini dapat membebani jaringan tulang belakang. Hal itu dapat menyebabkan nyeri tulang belakang saat bangun tidur. Tidur tengkurap juga dapat membebani leher dan punggung bawah, serta menyebabkan nyeri seiring waktu.
Cara terbaik untuk mendukung keselarasan tulang belakang yang optimal dan mencegah nyeri leher atau punggung adalah dengan tidur miring atau telentang.
Jika tidak dapat melakukan perubahan, ada beberapa cara untuk memperbaiki tidur tengkurap agar istirahat lebih aman dan lebih mendukung.
Efek Tidur Tengkurap
Ada beberapa manfaat tidur tengkurap. Penelitian menunjukkan, bahwa posisi tidur tengkurap dapat mengurangi dengkuran dan
sleep apnea
.
Namun, kekurangannya, seperti nyeri yang semakin parah, lebih besar daripada manfaatnya.
1. Nyeri Leher
Saat tidur tengkurap, kepala harus menoleh ke satu sisi. Hal ini membuat kepala dan tulang belakang tidak sejajar, yang membuat leher terpelintir dan dapat menyebabkan nyeri leher.
Ketegangan dan ketidaknyamanan di leher akan bertambah parah jika sering tidur tengkurap tanpa penyangga yang tepat.
2. Nyeri Punggung
Nyeri punggung adalah efek samping lain dari tidur tengkurap tanpa penyangga yang tepat.
Karena posisi ini mengganggu kesejajaran tulang belakang, jaringan tulang belakang menjadi tegang dan menyebabkan nyeri.
Penelitian menunjukkan, bahwa tidur di kasur empuk atau menggunakan bantal tebal juga dapat memperburuk nyeri punggung.
Pilih bantal yang lebih tipis dan kasur yang lebih keras jika tidur tengkurap untuk membantu mencegah nyeri punggung.
3. Tekanan Tulang Belakang dan Ketidaksejajaran
Tulang belakang mulai kehilangan fleksibilitas seiring bertambahnya usia, yang dapat menyebabkan tidur tengkurap memberi lebih banyak tekanan pada punggung.
Tidur miring dapat membuat kita merasa lebih nyaman. Posisi ini juga lebih baik untuk pernapasan karena membutuhkan lebih sedikit tenaga dalam posisi ini.
Tidur tengkurap terus memberi tekanan pada tulang belakang dari waktu ke waktu, yang meningkatkan stress dan tekanan pada bagian tubuh lain seperti punggung dan leher.
4. Kerutan Wajah
Tidur tengkurap terbukti menyebabkan kerutan wajah. Kerutan tidur terbentuk saat wajah ditekan ke permukaan seperti bantal saat tidur.
Cobalah tidur telentang daripada menyamping atau tengkurap untuk mencegah kerutan wajah, atau gunakan bantal khusus untuk membantu mencegah kerutan jika terlalu sulit untuk mengubah posisi tidur.
Tips untuk Tidur dalam Posisi Tengkurap
Ada beberapa cara untuk mengurangi risiko ketidaksejajaran tulang belakang dan nyeri di leher dan punggung, baik tidur dalam posisi tengkurap secara teratur atau sesekali, seperti:
– Tidur di kasur yang lebih keras untuk memberikan dukungan yang lebih baik bagi tulang belakang, leher, dan punggung.
– Lakukan peregangan setelah bangun tidur di pagi hari untuk meningkatkan mobilitas tulang belakang dan meredakan nyeri punggung bawah.
– Cobalah tidur tanpa bantal.
– Gunakan bantal tipis hingga sedang (ketebalan sekitar 10 sentimeter) di bawah kepala untuk menghindari leher terangkat ke atas dan menyebabkan ketegangan.
Haruskah Mengubah Posisi Tidur?
Tidur dalam posisi tengkurap dapat meningkatkan tekanan pada tulang belakang, yang nantinya dapat menyebabkan nyeri atau pegal di leher dan punggung.
Pertimbangkan untuk tidur telentang atau menyamping, yang lebih lembut bagi tubuh.
Bisa juga menggunakan bantal penyangga yang dirancang untuk tidur menyamping atau telentang dan selimut atau bantal tubuh untuk mempermudah perubahan.
Mengubah posisi tidur mungkin membutuhkan waktu hingga empat minggu, jadi bersabarlah. Bantal berukuran tepat atau kasur baru dapat membantu transisi.
Bisa juga dengan mencoba teknik bola tenis, yaitu dengan menjahit bola tenis ke baju di antara tulang belikat atau alat bantu tidur getaran untuk mencegah tubuh berguling ke belakang.
Dokter dapat merekomendasikan metode untuk mencapai posisi tidur yang diinginkan.***




